Program studi (prodi) D4 Pengobatan Tradisional Indonesia (PTI), Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjalani asesmen lapangan.

Proses asesmen dilakukan oleh asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes), Kamis (21/9/2023).

Adapun dua asesor yakni Prof. Dr. apt. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Dr. apt. Raditya Iswandana, S. Farm., M. Farm dari Universitas Indonesia (UI).

Rektor UNY, Prof Sumaryanto, menyampaikan, UNY berkomitmen pada tiga ranah pendidikan yaitu akademik, vokasi dan profesi.

Dimana pembukaan beberapa prodi di UNY dilaksanakan atas saran Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) dan Direktorat Jenderal (Ditjen).

Dalam asesmen ini, ia meminta arahan dari para asesor agar lebih meyakinkan masyarakat bahwa UNY telah siap.

"Karena ini (PTI) prodi baru apabila ada kekurangannya, dapat diberi arahan termasuk sarana dan prasarana yang perlu dipercepat keberadaannya," kata rektor, Jumat (22/9/2023).

Prodi PTI UNY berdiri sejak 15 Februari 2021 berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 008/D/OT/2021 tentang izin pendirian prodi PTI Sarjana Terapan UNY.

Untuk pelaksanaan akademik seperti pembelajaran dan penerimaan mahasiswa dimulai 2021-2022 di bawah naungan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).

Kemudian pada 2023, prodi PTI berpindah ke fakultas vokasi UNY kampus Wates bersamaan dengan perubahan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).

Penetapan tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2022 tentang perguruan tinggi negeri berbadan hukum UNY.

Ke depan, harapannya UNY akan membuka prodi S2 dan S3 terapan.

Perwakilan asesor, Daryono Hadi Tjahjono menyarankan, karena PTI termasuk prodi vokasi maka dosennya akan lebih baik dari pengembangan S2 dan S3 terapan yang berkompeten di bidang vokasi.

Dengan demikian, tidak dominan dari sisi akademik.