Mahasiswa Prodi Pengobatan Tradisional Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Atha Digdaya Arila, sukses membuktikan bahwa keseimbangan antara ilmu pengobatan dan bela diri dapat melahirkan prestasi gemilang. Dalam ajang Kejuaraan Shorinji Kempo antar pelajar dan mahasiswa tingkat DIY tahun 2023 yang digelar pada Minggu (2/7) di GOR Kridosono, Atha berhasil meraih juara pertama kategori Randori Putra kelas 75 kg, mengungguli sejumlah atlet dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di DIY.
Perjalanan Atha menuju podium tertinggi tidaklah mudah. Dibalik kemenangan gemilangnya, tersimpan kisah tentang dedikasi dan kerja keras. Sembari mendalami ilmu pengobatan tradisional, Atha konsisten berlatih Shorinji Kempo. "Menyeimbangkan keduanya memang menantang, namun dengan manajemen waktu yang baik, semua hal bisa dicapai," ujarnya. Kemenangan ini tidak hanya membanggakan Prodi Pengobatan Tradisional Indonesia, tetapi juga menginspirasi seluruh mahasiswa UNY untuk terus berprestasi di berbagai bidang.
Prestasi Atha ini juga membuka peluang bagi pengembangan olahraga bela diri di lingkungan kampus. Ajang ini telah menunjukkan bahwa mahasiswa UNY memiliki potensi luar biasa dalam bidang olahraga. "Prestasi Atha membuktikan bahwa mahasiswa UNY tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang olahraga," ujar Prof. Dr. Ali Satia Graha, M.Kes. selaku Koordinator Prodi Pengobatan Tradisional Indonesia yang didampingi oleh Dr. Betrix Teofa Perkasa Wibafied Billy Yachsie, M.Or. yang merupakan pembina kegiatan kemahasiswaan di Departemen Olahraga dan Kesehatan FV UNY. "Kami berharap ke depannya akan semakin banyak lagi mahasiswa yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional," tambahnya.
Kemenangan Atha dalam kejuaraan ini menjadi bukti bahwa Shorinji Kempo tidak hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga nilai-nilai kehidupan seperti disiplin, kerja sama, dan rasa hormat. Melalui olahraga ini, diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang sehat, kuat, dan berkarakter.
Dengan prestasi ini, Atha telah menjadi role model bagi mahasiswa lainnya. Kisahnya menginspirasi banyak orang untuk mengejar mimpi dan meraih prestasi setinggi-tingginya, tanpa harus mengorbankan satu bidang demi bidang lainnya.