MAHASISWA D4 PENGOBATAN TRADISIONAL MENGIKUTI KEGIATAN PKKMB

Mahasiswa Pengobatan Tradisional mengikuti penerimaan mahasiswa baru Universitas Negeri Yogyakarta. Mahasiswa masa kini, dihadapkan pada tantangan besar baik revolusi industri 4.0 dan evolusi society 5.0. Revolusi industri 4.0. ditandai dengan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat massif, hingga menimbulkan berbagai disrupsi yang mempengaruhi perubahan tatanan sosial masyarakat. Disrupsi teknologi dan informasi, membuat masuknya pengaruh paham asing, seperti radikalisme, ekstremisme, fasisme, liberalisme, dan paham-paham lain yang bertentangan dengan Pancasila termasuk maraknya ujaran kebencian, hoaks, dan online bullying. Sudah tentu, dibutuhkan kecerdasan, bahkan super cerdas dari kita semua, khususnya mahasiswa untuk menghalau dampak negatif yang ditimbulkan dari disrupsi ini. Mahasiswa masa kini harus berperan aktif menghalau paham-paham asing dan ujaran kebencian yang dapat merusak nilai-nilai kebangsaan dan persatuan nasional. Hal ini dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Dr. (HC) Abdul Halim Iskandar, M.Pd dalam pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Selasa (8/8) di GOR UNY.

Lebih lanjut Abdul Halim Iskandar mengungkapkan mahasiswa adalah pencetus awal narasi kebangsaan dan persatuan nasional, maka mahasiswalah yang harus menjaga dan merawatnya. “Itulah peran politik kebangsaan mahasiswa yang tidak dapat melepaskan peran politiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” kata Menteri Desa PDTT. Peran politik ‘super cerdas’ bagi mahasiswa, adalah berpartisipasi memanfaatkan teknologi untuk menciptakan inovasi-inovasi yang berguna, bagi pembangunan manusia berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa. Inilah tujuan untuk mewujudkan masyarakat super cerdas atau yang disebut dengan Society 5.0. Lima peran mahasiswa dalam politik untuk mewujudkan Society 5.0 yaitu sebagai agent of change, social control, iron stock, political control dan guardian of value.