Uji Kompetensi Mahasiswa Pengobatan Tradisional: Langkah Menuju Keahlian Profesional

Program Studi Pengobatan Tradisional Indonesia di Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah berhasil menyelenggarakan Uji Kompetensi bagi mahasiswa pada tanggal 19 dan 20 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai pendamping ijazah.

Uji kompetensi yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 16 mahasiswa dari angkatan 2023. Acara dimulai dengan pra-asesmen secara daring pada hari pertama, di mana peserta diminta untuk mendaftar dan mengunggah dokumen penting seperti KTP, ijazah terakhir, dan pas foto. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mendata peserta, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka menghadapi asesmen formal yang akan dilaksanakan pada hari kedua.

Pada hari kedua, acara dimulai dengan registrasi peserta dan dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh MC serta sambutan dari para pimpinan fakultas dan asesor. Acara ini dihadiri oleh lima asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Parsi, yang memberikan arahan dan penjelasan mengenai proses uji kompetensi. Dalam sesi asesmen, peserta diminta untuk mempraktikkan keterampilan masase yang telah mereka pelajari, diikuti dengan wawancara oleh asesor.

Prof. Dr. Ali Satia Graha, M.Kes., selaku Koordinator Prodi Pengobatan Tradisional, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengakuan formal atas kompetensi yang mereka miliki. "Sertifikat kompetensi ini akan menjadi modal berharga bagi mahasiswa saat memasuki dunia kerja," ujarnya.

Uji kompetensi ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi dosen dan institusi. Dosen Prodi Pengobatan Tradisional Indonesia, Dr. Ahmad Ridwan, M.Or., menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi kompetensi lulusan dengan kebutuhan di masyarakat.

Meskipun pelaksanaan uji kompetensi berjalan dengan lancar, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, seperti waktu pelaksanaan yang terbatas. Oleh karena itu, pihak penyelenggara merekomendasikan peningkatan durasi waktu untuk persiapan di masa mendatang, agar peserta dapat lebih siap menghadapi ujian.

Dengan suksesnya uji kompetensi ini, diharapkan mahasiswa Prodi Pengobatan Tradisional Indonesia dapat terus meningkatkan kemampuan mereka dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Sertifikat yang diperoleh bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga bukti nyata dari keahlian dan kompetensi yang dimiliki oleh para mahasiswa dalam bidang pengobatan tradisional.