Mewujudkan Etnowellness: Penelitian Pengobatan Tradisional di Gunungkidul

Tim riset dari Program Studi Pengobatan Tradisional Indonesia, Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), tengah melaksanakan penelitian inovatif bertajuk “Eksplorasi Etnowellness dalam Pengobatan Nonkonvensional di Masyarakat Desa Semanu, Gunungkidul”. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian dan dokumentasi praktik pengobatan tradisional sebagai warisan budaya Nusantara yang kaya akan nilai kesehatan, ekonomi, dan spiritual.

Penelitian yang berlangsung selama tiga bulan ini dimulai pada 17 Mei 2025, dengan fokus di Dusun Kepuh dan Dusun Kenteng, Desa Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Metode yang digunakan mencakup wawancara mendalam dengan warga setempat, penyuluh PKK, dan praktisi pengobatan tradisional. Hal ini bertujuan untuk menggali pemahaman serta praktik etnowellness yang berkembang di masyarakat saat ini.

Temuan sementara menunjukkan bahwa konsep etnowellness memainkan peran strategis dalam mengintegrasikan pengetahuan lokal tentang pengobatan tradisional dengan identitas budaya masyarakat. Sebagian besar responden, mencapai 93,9%, mendukung integrasi praktik wellness tradisional dengan kegiatan budaya. Ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam pelestarian nilai-nilai lokal sekaligus penguatan potensi pariwisata berbasis kesehatan.

Geopark Karst Gunungkidul, yang kaya dengan lanskap alam dan budaya, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata etnowellness. Pemanfaatan lanskap ini sebagai elemen sakral dan ekologis sejalan dengan konsep kesehatan holistik yang mengedepankan keseimbangan antara manusia dan alam.

Penelitian ini juga mengidentifikasi peluang dalam budidaya tanaman herbal lokal. Meskipun 83,7% responden mengenal berbagai jenis tanaman obat, sebanyak 95,9% mengaku belum memahami cara meramu jamu dengan tepat. Namun, 67,3% responden menunjukkan minat untuk belajar, menjadikan pelatihan dan edukasi sebagai kebutuhan mendesak.

Dukungan masyarakat terhadap skema pendampingan komunitas berbasis wellness juga sangat tinggi, dengan 79,6% responden mendukung keterlibatan pemerintah desa dan institusi pendidikan tinggi. Pendampingan ini diharapkan mencakup edukasi, dokumentasi pengetahuan lisan, serta pengembangan usaha berbasis BUMDes untuk memasarkan produk herbal lokal.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi etnowellness di wilayah Semanu dapat mendorong terwujudnya model pembangunan berkelanjutan yang inklusif. Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mengatasi keterbatasan sumber daya dan memastikan regenerasi pengetahuan tradisional.

Dengan pendekatan metode campuran yang digunakan dalam penelitian ini, keandalan data diperkuat dan pemahaman tentang praktik kesehatan tradisional menjadi lebih mendalam. Pacarejo berpotensi besar menjadi desa wisata etnowellness unggulan yang harmonis antara budaya, kesehatan, dan lingkungan, sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Kegiatan penelitian ini menunjukkan capaian yang baik dan menjadi kontribusi nyata Universitas Negeri Yogyakarta dalam pelestarian warisan budaya serta pengembangan inovasi berbasis masyarakat.